Advertisement

Responsive Advertisement

MAKALAH JENIS-JENIS TANAH YANG ADA DI INDONESIA

 

 

MAKALAH

 

JENIS-JENIS TANAH

YANG ADA DI INDONESIA

“ Diajukan untuk memenuhi salah satu

Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial “

 

 

 

Disususn Oleh :

Nama        : Nazwan Sahrurrobbani

Kelas         : VIII Agama

 

 

 

MTs NEGERI 5 CIAMIS

2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini, kami susun untuk menambah pengetahuan, menambah wawasan, serta memperdalam pemahaman kami dan teman – teman akan makalah ini.

Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan kemampuan dasar yang kami miliki dan disajikan secara sistematis, ringkas, dan mudah dipahami. Penyajian makalah ini memiliki materi yang di tunjang setelah sebelumnya melakukan penelitan perubahan entalpi standar. Dengan demikan, diharapkan makalah ini tidak hanya sebagai tugas bagi kami, namun akan tetapi lebih bersifat aplikatif yang dilandasi sikap kritis dan analitis.

Dengan tugas ini, kami berharap dapat menjadi lebih mengerti tentang materi ini dan kami juga menyadari bahwa dalam penyusun makalah ini tidak begitu bagus atau masih jauh dari kesempurnaan ini karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

Kata Pengantar.............................................................................................   i

Daftar Isi...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1

1.1  Latar Belakang................................................................................. 1

1.2  Tujuan Penelitian............................................................................. 1

1.3  Landasan Teori................................................................................. 2

1.4  Metode Penelitian............................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 4

2.1 Penelitian........................................................................................... 4

2.2 Hasil Penelitian................................................................................. 6

2.3 Pembahasan Hasil Penelitian............................................................ 7

BAB III PENUTUPAN............................................................................. 9

3.1 Kesimpulan............................................................................................ 9

3.2 Saran...................................................................................................... 9

 DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1               Latar Belakang

Proses berlangsungnya  suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Suatu reaksi akan berlangsung secara cepat apabila frekuensi tumbukan antar partikel dari zat-zat yang bereaksi sering terjadi. Sebaliknya reaksi akan berlangsung secara lambat apabila hanya sedikit partikel zat-zat yang bereaksi mengalami tumbukan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinetika reaksi adalah konsentrasi, luas permukaan sentuhan, suhu, dan katalis.

Menurut tumbukan, reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel pereaksi. Akan tetapi, tidaklah setiap tumbukan menghasilkan reaksi, melainkan hanya tumbukan antar partikel yang memiliki energi cukup serta arah tumbukan yang tepat. Dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi dapat berpengaruh pada laju suatu reaksi. Kita telah tahu bahwa jumlah mol spesi zat terlarut dalam 1 liter larutan dinamakan konsetrasi molar.

1.2               Tujuan Penelitian

 

1.      Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pereaksi terhadan laju reaksi.

2.      Untuk mengetahui pengaruh luas permukaan sentuhan terhadap laju reaksi.

3.      Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

4.      Untuk mengetahui pengaruh katalis terhadap laju reaksi.

 

 

1.3               Landasan Teori

Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu.

Faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi, yaitu :

  • Konsentrasi pereaksi

Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan reaksi berlangsung semakin cepat.

  • Luas

Luas, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus permukaan sentuhan

Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.

  • Suhu

Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea), sehingga reaksi dapat berlangsung semakin cepat.

  • Katalisator

Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami

perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis dapat mempercepat laju reaksi,karena dapat menimbulkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus dilampaui agar reaksi dapat berlangsung.

 1.4 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara praktik langsung di di lapangan dan mencatat hasil penelitian tersebut

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Penelitian

Alat dan Bahan

1.      Vitamin C

2.      Air (air panas dan air biasa)

3.      Cuka

4.      Betadine

5.      Tepung Kanji

6.      Air liur

7.      Cangkang Telur

8.      Gelas

9.      Sendok

10.  Pisau

11.  Gelas Ukur

12.  Spatula

 

Cara Kerja

Percobaan 1

1.      Siapkan 3 buah gelas ukur

2.      Tuangkan air panas ke gelas 1, lalu tuangkan hangat ke gelas ke 2, dan tuangkan air biasa ke gelas ke 3

3.      Masukkan vitamin c ke dalam gelas ukur ( masing masing gelas berisi 1 tablet vitamin c)

4.      Tunggu selama 5 menit

5.      Amati reaksinya

Percobaan 2

1.      Siapkan 2 buah gelas ukur

2.      Haluskan vitamin c

3.      Tuangkan air ke gelas

4.      Masukkan vitamin c yang telah dihaluskan ke gelas yang pertama, kemudian masukkan juga vitamin c yang utuh ke dalam gelas yang kedua

5.      Tunggu selama 5 menit

6.      Amati reaksinya

Percobaan 3

1.      Siapkan 3 buah gelas ukur

2.      Tuangkan cuka yang berkonsentrasi 20% ke gelas yang pertama, lalu tuangkan cuka yang berkonsentrasi 15% ke gelas yang kedua, dan tuangkan juga asam cuka yang berkonsentrasi 10% ke gelas yang ketiga

3.      Remukkan cangkang telur menjadi bagian yang terkecil

4.      Lalu masukkan cangkang telur yang tadi diremukkan ke masing – masing gelas

5.      Tunggu selama 5 menit

6.      Amati reaksinya

Percobaan 4

1.      Siapkan 2 buah gelas ukur

2.      Masukkan tepung kanji ke gelas ukur menggunakan spatula

3.      Tuangkan air liur ke gelas pertama diiikuti dengan betadine

4.      Tuangkan betadine ke gelas yang kedua

5.      Tunggu selama 5 menit

6.      Amati reaksinya

 

2.2  Hasil Percobaan

Percobaan pertama

1.      Yang paling cepat berekasi/larut adalah gelas ukur yang pertama yang berisi air panas

2.      Setelah itu dilanjutkan dengan air hangat dan air biasa

 

Percobaan kedua

1.      Yang paling cepat bereaksi/larut adalah gelas yang pertama yang berisi vitamin c yang telah dihaluskan

2.      Dilanjutkan dengan gelas ukur yang kedua yang berisi vitamin c yang utuh

 

Percobaan ketiga

1.      Yang paling cepat berekasi adalah pada gelas yang pertama yaitu gelas tingkat konsentrasinya tinggi

2.      Dilanjutkan dengan gelas yang kedua yaitu gelas yang tingkat konsentrasinya sebesar 15%

3.      Setelah itu dilanjutkan dengan gelas yang ketiga yaitu gelas yang memiliki tingkat konsentrasi sebesar 10%

Percobaan keempat

1.      Gelas pertama yang berisi air liur tidak menghasilkan reaksi. Air cenderung ke permukaan yang paling atas sedangkan tepung kanjinya mengendap dibawah

2.      Sedangkan gelas yang kedua, menghasilkan reaksi yang berupa perubahan warna menjadi biru dan tidak ada pengendapan

2.3 Hasil Percobaan

 

  1. Percobaan pertama “pengaruh susu terhadap laju reaksi“

Kenapa panas lebih cepat mengalami laju reaksi?

Karena peningkatan suhu meningkatkan energi potensial suatu zat, dengan demikian semakin besarnya energi potensial zat, maka semakin besar besar terjadinya tumukan yang efektif, sehingga laju reaksi semakin cepat.

 

2.      Percobaan kedua “luas berpengaruh terhadap konsentrasi permukaan”

Reaksi kimia dapat terjadi antara reaksi satu fasa maupun beda fasa. Pada reaksi yang berlangsung lebih dari satu fasa, tumbukan antarpartikel atau reaksi terjadi pada permukaan bidang sentuh. Jika luas permukaan ini diperbanyak, dengan jalan memperkecil ukuran partikel, maka laju reaksi menjadi lebih cepat.

 

3.      Percobaan ketiga “pengaruh konsentrasi terhadap laju”

Reaksi akan berlangsung lebih cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar/ diperbanyak. Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunanya lebih rapat, akan lebih sering bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga kemungkinan terjadi reaksi makin besar/cepat.

 

4.      Percobaan keempat “pengaruh katasilator terhadap laju”

Pada percobaan yang diberi air liur mengandung katalis yaitu pada air liur, air liur adalah cairan bening yang bersifat basa dan mengandung murin serta enzim ptialin. Enzim ptialin berguna untuk mengubah tepung (amilum) menjadi glukosa. Maka percobaan yang diberi air liur lebih cepat memudar warnanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1  Kesimpulan

Berdasarkan pratikum yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa :

Konsentrasi, luas permukaan sentuhan, suhu, katalis mempengaruhi besar laju reaksi.

1.      Makin besar konsentrasi, laju reaksi makin cepat.

2.      Makin luas permukaan bidang sentuh, makin cepat laju reaksinya.

3.      Makin tinggi suhu pereaksi, makin cepat laju reaksinya.

4.      Yang mempercepat laju reaksi adalah katalis. Dan air liur sbagai katalisator.

 

3.2  Saran

Jika ingin pratikum berhasil, maka harus melaksanakan aturan cara kerja dengan baik dan benar dan harus teliti serta berhati-hati agar tidak terjadi segala sesuatu yang tidak di inginkan.

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Rufiati, E. 2011. Teori Tumbukan.

www.etnarufiati.blogspot.com

Diakses Pada Tanggal 3 Oktober 2014.

 

Nata, I. F. Dkk. Bahan Ajar Kinetika dan Katalis. Program Studi Teknik Kimia: Universitas Lambung Mangkurat.

 

Sitorus, Marham. 2008. Kimia OrganikFisik. Yogyakarta :GrahaIlmu

 

Hartanto, A. 2010. Optimasi Keadaan Transisi. ITB: Bandung.

 

Hubbi, M. 2009. Laju Reaksi.

www.masdahubbi.blogspot.com

Diakses Pada Tanggal 3 Oktober 2014.

 

 

Posting Komentar

0 Komentar