RUMAH ADAT

Nama              : Natasya Meilani

Kelas               : IX

Sekolah           : SDN 1 Rancah

1.     Aceh: Rumah Krong Bade

 

https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img/https:/www.ruparupa.com/blog/wp-content/uploads/2021/09/Rumah-Krong-Bade-Aceh-696x497.jpeg

Rumah Krong Bade dari Aceh ini berbentuk memanjang dari timur ke barat menyerupai persegi panjang. Di bagian depan rumah dilengkapi dengan tangga untuk masuk ke dalam rumah. Umumnya, tangga pada rumah adat Aceh ini jumlahnya ganjil, yaitu sekitar 7 hingga 9 anak tangga. 

 

 

 

 

 

 

 

2.     Sumatera Utara: Rumah Bolon

 

 

https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img/https:/www.ruparupa.com/blog/wp-content/uploads/2021/09/Rumah-Bolon-Sumatera-Utara-696x496.jpeg

Pada rumah adat Bolon ini, terdapat dua bagian yang berbeda, yaitu Jabu Bolon dan juga Jabu Parsakitan. Jabu Bolon biasa menjadi tempat untuk keluarga besar, sedangkan Jabu Parsakitan adalah tempat untuk membicarakan masalah adat.

Keunikan dari rumah adat Sumatera Utara ini adalah tidak ada sekatan antara setiap ruangan. Jadinya, semua anggota keluarga tidur bersama di dalam ruangan besar.

 

 

 

 

 

 

 

 

3.     Sumatera Barat: Rumah Gadang

 

 

https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img/https:/www.ruparupa.com/blog/wp-content/uploads/2021/09/Sumatera-Barat-Rumah-Gadang.jpeg

Rumah adat satu ini terlihat mewah, Berasal dari Sumatera Barat, rumah ini memiliki beberapa atap yang runcing dan menjulang ke atas. Rumah ini terbuat dari ijuk dan bentuknya mirip seperti tanduk kerbau ,yang melambangkan kemenangan suku Minang dalam perlombaan adu kerbau di Jawa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.     Riau: Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar

 

 

https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img/https:/www.ruparupa.com/blog/wp-content/uploads/2021/09/Riau-Rumah-Adat-Selaso-Jatuh-696x497.jpeg

 

Rumah ini memiliki arti rumah dengan dua selasar. Masyarakat Riau tidak menjadikan Rumah Selaso Jatuh Kembar sebagai tempat tinggal mereka, tetapi hanya menggunakannya untuk acara adat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.     Kepulauan Riau: Rumah Atap Limas Potong

 

 

https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img/https:/www.ruparupa.com/blog/wp-content/uploads/2021/09/Kepulauan-Riau-Rumah-Atap-Limas-Potong-696x497.jpeg

Rumah adat dari Kepulauan Riau ini terlihat sangat sederhana. Berbentuk seperti rumah panggung, yang memanjang ke belakang dengan dinding kayu tersusun secara vertikal. Atap dari rumah adat ini memiliki lima bumbungan dengan menggunakan seng berwarna merah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.     Bengkulu: Rumah Bubungan Lima

 

 

https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img/https:/www.ruparupa.com/blog/wp-content/uploads/2021/09/Bengkulu-Rumah-Bubungan-Lima-696x497.jpeg

Rumah adat dari Bengkulu ini memiliki tiang penopang dan menggunakan kayu khusus untuk membuatnya, yaitu kayu Medang Kemuning. Untuk memasuki rumah ini, Anda juga harus menggunakan tangga, yang berada pada bagian depan rumah.

Sama seperti rumah adat dari Riau, masyarakat Bengkulu menggunakan rumah ini untuk acara adat saja, bukan untuk menjadi tempat tinggal. 

 

 

 

 

 

 

 

 

7.     Jambi: Rumah Panggung

 

 

https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img/https:/www.ruparupa.com/blog/wp-content/uploads/2021/09/Jambi-Rumah-Panggung-696x498.jpeg

 

Rumah adat dari Jambi ini adalah desain yang tertua di daerah tersebut, dengan bentuk persegi panjang. Rumah ini dilengkapi dengan tangga di depan rumah.

Orang-orang sering menyebutkan bagian atap dari Rumah Panggung ini sebagai “Gajah Mabuk” karena bentuknya yang menyerupai perahu dengan ujung melengkung. Biasanya, rumah adat dari Jambi digunakan untuk tempat tinggal dan juga tempat bermusyawarah.

 

 

 

 

 

 

 

 

8.     Lampung: Rumah Nuwo Sesat

 

 

https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img/https:/www.ruparupa.com/blog/wp-content/uploads/2021/09/Lampung-Rumah-Nuwo-Sesat-696x497.jpeg

Rumah adat Provinsi Lampung memiliki nama Nuwo Sesat. Ciri khas dari rumah ini adalah bentuknya panggung dan di sisi-sisinya terdapat ornamen yang khas. Biasanya, ukuran dari rumah ini sangat besar, tetapi saat ini banyak yang membuat Rumah Nuwo Sesat berukuran lebih kecil. 

Namun, rumah ini tidak dibangun sebagai tempat tinggal. Sama seperti rumah adat lainnya,  Rumah Nuwo Sesat ini hanya dibangun untuk acara adat dan melakukan musyawarah. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9.     Sumatera Selatan: Rumah Limas

 

 

https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img/https:/www.ruparupa.com/blog/wp-content/uploads/2021/09/Sumatera-Selatan-Rumah-Limas-696x497.jpeg

Rumah adat satu ini memiliki bentuk yang sesuai dengan namanya, yaitu menyerupai limas. Tamu yang berkunjung ke rumah ini harus singgah ke ruang atas atau teras rumah. Hal ini merupakan tradisi masyarakat Sumatera Selatan agar dapat merasakan budaya mereka, yang tampak pada ukiran di dalamnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10.  Bangka Belitung: Rumah Rakit

 

 

https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img/https:/www.ruparupa.com/blog/wp-content/uploads/2021/09/Rumah-rakit-bangka-belitung-696x497.jpeg

Karena Bangka Belitung memiliki banyak yang tergenang air atau di tepi laut, warga setempat harus menyesuaikan diri, yaitu dengan membangun rumah di atas air juga yang dinamakan Rumah Rakit.  Bentuk rumah ini terlihat sangat unik karena merupakan perpaduan rumah Melayu dengan aksen arsitektur Tionghoa.

Pembuatan rumah ini menggunakan bambu khusus dan bahan lainnya, yang tentunya kuat dan membuatnya dapat mengapung di atas air. Rumah Rakit ini biasa menjadi tempat tinggal warga.